TULISAN BAB IV. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA DAN DUNIA
Dampak dari Perang Dunia II sangat luas dalam berbagai aspek
kehidupan,misalnya: 1.Lahirnya organisasi perdamaian dunia (PBB)
Organisasi ini fokus memelihara perdamaian dunia yang dirintis oleh The
Big Five Country.Namun perkembangan sekarangatut dipertanyakan
kesanggupannya/kinerjanya,karena lebih didominasi oleh pengaruh negara
besar terutama Amerika. 2.Kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika .
Bangsa iniyang sebelumnya menjadi objek penjajahan.Proses dekolonisasi
ini dipercepat adanya kesadaran akan persamaan hak sesama bangsa
sebagaimana tercantum dalam piagam PBB. 3.Polarisai dunia. Hal ini
ditandai dengan fenomena baru lahirnya negara adikuasa dan perang
dingin. Apa itu Negara Adikuasa/Superpower? Adalah negara besar yang
mampu mempengaruhi negara-negara lain dengan kekuatan/kekuasaan yang
dimilikinya. Ada beberapa faktor yang mendorong negara adikuasa mampu
mempengaruhi negara lain : Faktor politik Faktor ideologi Faktor ekonomi
Faktor militer Negara-negara kecil yang menjadi kawan atau sekutu
negara adikuasa disebut negara satelit.Negara adikuasa yang dimaksud
adalah Amerika dan Uni Sovyet.Kedua negara tersebut terus melebarkan
sayapnya dengan menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara lain.Politik
semacam ini dikenal dengan Aliansi(politik mencari kawan). Apa itu
Perang dingin ? Adalah ketegangan- ketegangan yang terjadi antara
Amerika dan Uni Sovyet di berbagai kawasan. Kejadian yang berhubungan
dengan perang dingin diantaranya: Perang Vietnam , Perang Korea , Perang
Soviet-Afganistan , Perang sipil Kamboja, Perang sipil Angola , Perang
sipil Yunani, Krisis Kongo , Runtuhnya Tembok Berlin, Revolusi Hongaria ,
Krisis Iran , Krisis misil Kuba Bagaimana dengan negara Indonesia?
Pengaruh polarisasi dunia bagi perkembangan di Indonesia sebagai negara
yang baru merdeka amat dirasakan.Negara kita juga menjadi ajang
perebutan pengaruh dari negara adikuasa tersebut.Hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal pada periode waktu tertentu. Pada masa perang
kemerdekaan(1945-1949): Setelah Amerika,Belgia dan Australia Yang
tergabung dalam KTN 1947 membantu menyelesaikan konflik Indonesia
–Belanda, maka terjadilah pemberontakan PKI Madiun 1948 dimana
tokoh-tokoh komunis banyak yang melarikan diri ke Uni Sovyet. Pada masa
demokrasi liberal 1950-1959 : Pada awalnya negara kita mencari dukungan
ke barat untuk menyelesaikan masalah Irian(terutama masa kabinet
Sukiman),Sistem ekonomi yang diterapkan juga terpengaruh sistem
liberal.Percobaan sistem ini berujung pada instabilitas politik sehingga
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959 dan kita memasuki
sistem baru. Pada masa demokrasi terpimpin(1959-1965) : Kegagalan sistem
liberal mendorong sikap anti kolonialisme dan anti barat (Amerika dkk)
dan mendorong Indonesia lebih dekat dengan negara sosialis komunis/blok
timur(Uni Sovyet dkk).Pada masa ini persaingan Blok Barat dan Blok Timur
mencapai puncak nya. Pemerintah Indonesia memainkan peran dengan
merintis berdirinya gerakan non blok (GNB) tahun 1961 pertama kali KTT
diselenggarakan di Beograd.Namun demikian dilain sisi terutama dalam
perebutan Irian Barat persenjataan kita dibantu oleh Uni Sovyet.Selesai
masalah Irian Barat tahun 1963 selesai tak lama kemudian meletuslah G.30
S PKI 1965. Periode Orde Baru 1966-1998 : Penegasan politik luar negeri
bebas –aktif agaknya mengurangi pengaruh kedua blok dimana kita
menciptakan stabilitas kawasan Asia Tenggara dan merintis berdirinya
ASEAN tahun 1968. Didalam membangun perekonomian kita minta bantuan IMF
yang cenderung didominir oleh negara-negara Barat.Hal ini kadang
berakibat kebijakan makro ekonomi kita juga mendapat tekanan dari IMF
tadi.Kondisi ini berlangsung terus hingga Orde Baru runtuh karena krisis
yang dipicu oleh masalah ekonomi ini terutama tahun 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar